Pembukaan program magang nasional, Smesco

Sedikitnya 250 peserta program magang nasional kementrian koperasi RI sedang mengikuti acar pembukaan di gedung SMESCO, jl. Gatot Subroto Jakarta..

Pembukaan praktek magang, KOPTI

Sebanyak 20 orang peserta mengikuti acara pembukaan magang dan materi hari pertama untuk sektor produksi tahu tempe. acara dilangsungkan di gedung Primkopti Jakarta Selatan, 3 November 2011

Belajar mengelola keuangan usaha

Salah satu materi yang dielaborasi dalam acara magang tersebut adalah manajemen keuangan. materi ini dirasa penting untuk menumbuhkan mental kewirausahaan yang lebih sistematis dan terencana

Memantapkan sektor tempe

Forum Tempe Indonesia (FTI) selaku salah satu narasumber dalam lanjutan magang di kantor MercyCorps, mengemukakan berbagai potensi besar yang dimiliki oleh tempe sebagai sebuah komoditas yang bukan 'remeh temeh' serta memiliki potensi ekonomi yang besar

Dinamika kelompok

Metode penyampaian yang mengedepankan partisipasi dan dialog diharapkan mampu memacu rasa keingintahuan, pelibatan diri dan integrasi pada serapan-serapan materi. Dengan demikian peserta akan lebih dalam memahami persoalan tahu tempe dan mampu merumuskan ide-ide lebih segar

Turun dapur tempe

Praktek di dapur tahu tempe, melihat dan merasakan langsung proses produksi tempe bagi peserta diharapkan dapat memberi gambaran yang lebih gamblang tentang tempe, pola produksi dan berbagai permasalahannya

Angkat tempe ke tempat penyimpanan

Meski sebagian besar peserta adalah putra-putri para produsen tempe, dengan mengajak mereka melihat dan merasakan proses pembuatan tempe di tempat lain diharapkan mampu memberi ruang perbandingan untuk menajamkan gambaran tentang sektor tahu tempe

Take gambar di lokasi praktek magang

Proses pendokumentasian acara magang oleh petugas yang ditunjuk kementrian koperasi, nantinya diharapkan mampu memberi informasi yang lebih yang dapat meyakinkan putra-putri perajin, dan masyarat umum, bahwa sektor tahu tempe memiliki andil yg besar dalam putaran ekonomi bangsa karena jumlahnya yang mencapai ribuan

Kopti Jaksel Vis a vis Kopti Kendal

Kopti Jakarta Selatan sedang melakukan sharing pengalaman dengan pengurus Kopti Kendal jateng. Pertemuan tsb diharapkan saling ukur kekuatan dan kelemahan dari masing-masing lembaga untuk upaya perbaikan kinerja organisasi dan usaha kedepan.

Gudang tempe Pak Sohibien

Tampak Pak Sohibin (perajin tempe) sedang menunjukkan gudang tempe miliknya. tempe-tempe yang telah diproses dan dikemas akan diletakkan ditempat ini untuk selanjutnya siap dilempar ke pasar.

Promosi Peralatan produksi Higienis

Tampak Pak Ateng (distributor) sedang dengan bersemangat mempromosikan peralatan produksi yang dijual di showroomnya seperti ketel uap, bronjong, dandang, mesin pemecah kedelai hingga cetok tahu, yang kesemuanya berbahan stainless steel.

Demonstrasi Ketel Uap Tahu

Peserta launching berkesempatan menyaksikan showroom peralatan produksi tahu dan tempe, termasuk demo ketel uap untuk permbuatan tahu berbahan bakar LPG hasil besutan Pak Eman asal Ciamis ini.

Equipment Launching Bekasi

Sedikitnya 80 produsen tahu dan tempe hadir dalam acara Diskusi dan Peresmian Kerjasama antara SNP Finance dan distributor peralatan di Margahayu, Bekasi(23/09/11)

Workshop pembuatan tempe

Peserta workshop pembuatan tempe tengah dengan serius mendengarkan penjelasan dari Pak Sunoto, perajin tempe percontohan program TnT Mercycorps di Kramat Djati, Jakarta Selatan (17/08/11).

Sosialisasi Pola Produksi Higienis Jakut

M. Ridha tengah memberikan presentasi terkait pola produksi tahu dan tempe higienis dalam acara pendampingan yang diselenggarakan oleh Sudin Pemerintahan dan KOPTI Jakarta Utara.

Labeling sebagai kontrol kualitas

Tim TnT Mercycorps tampak sedang terlibat diskusi tentang branding bersama dua perajin tempe asal Kranggan, Sarbun dan Muslim. Di rumah yang sekaligus pabrik milik Pak Sarbun tsb mereka bertekat memulai proses branding sebagai langkah lanjut..

Perajin menentukan desain label

Pak Muslim, seorang perajin asal Kranggan Bekasi, tampak sedang berargumentasi mengenai nama label yang akan dipakainya dalam proses branding: akhirnya label "Tempe Pak Mus Pekalongan" dipilihnya dengan yakin sebagai alternatif terbaik.

"Tahuku" diserbu pengunjung

Stand tahu higienis bebas formalin, "TAHUKU" milik Pak Carido dari Mampang tampak diserbu pengunjung hingga ludes terjual, dalam event bertajuk Festival Makanan Nusantara di halaman kantor Walikota Jakarta selatan (28/07).

Setuju tanpa formalin!

Beberapa pengunjung stand tampak terlibat pembicaraan serius tentang proses produksi tahu higienis dan menghindari penggunaan formalin sebagai pengawet.Seorang anggota tim MercyCorps tampak ikut bergabung dalam percakapan tersebut

Boot TnT MercyCorps di MEKAR 2011

Boot TnT Program MercyCorps mendisplay peralatan produksi stainless steel sebagai sarana promosi produk tahu dan tempe higienis dan ramah lingkungan. Sementara itu beberapa produk tempe ludes diserbu pengunjung

Stainless steel untuk produk higienis

Ridha menjelaskan fungsi peralatan berbahan stainless sebagai salah satu cara yang sangat mendasar. selain lebih mudah untuk membersihkan, pemakaian alat ini dapat menekan resiko tercampurnya kacang kedelai dengan karat yang berbahaya untuk terkonsumsi oleh manusia

Rame-rame borong tempe

Pengunjung yang sebagian besar adalah kalangan pebisnis muda beramai ramai saling kunjung stand untuk bertukar informasi. Beberapa pengunjung tampak singgah di boot TnT dan memborong beberapa produk tempe yang sebenarnya disediakan untuk sample display

Mendeteksi potensi bisnis dan investasi

Team TnT MercyCorps tengah menjelaskan kepada seorang pengunjung tentang perbedaan produk tahu tempe yang diproduksi secara konvensional dengan produk higienis yang telah menggunakan peralatan berbahan stainless steel dan LPG gas sebagai bahan bakarnya

Stand KOPTI Jaksel di Harkopnas Expo

Harkopnas Ekspo 2011 diselenggarakan di Istora Senayan Jakarta dalam rangngka memperingati Hari Koperasi nasional ke-64. Ekspo diikuti oleh banyak kalangan pelaku usaha kecil dan menengah dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia

Tester tahu tempe PRIMKOPTI Jaksel

Selain menyediakan fresh tempe higienis yang masih hangat dan siap olah, stand PRIMKOPTI Jaksel juga menyediakan beberapa jenis olahan tahu dan tempe yang sudah dikemas rapi dan berlabel. Pengunjung dapat mencicipi tester gratis di lokasi expo

Kunjungan artis dan pejabat negara

Selain ramai dikunjungi oleh kalangan umum dan mendapat apresiasi yang positif, stand Primkopti Jaksel juga menerima kedatangan beberapa pejabat kementrian koperasi, gubernuran DKI serta Dekopin.

Tampilkan postingan dengan label Media News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Media News. Tampilkan semua postingan

Kamis, 05 April 2012

Kami Pindah

Jumat, 30 Desember 2011

Pengrajin Tempe Dikagetkan Penetapan Bea Masuk Kedelai Impor 5%


Jakarta - Pemerintah akan kembali menetapkan bea masuk kedelai impor sebesar 5% mulai 1 Januari 2012. Setelah sebelumnya kedelai dibebaskan bea masuknya (0%)

"SK (surat keputusan) berlaku 1 Januari 2012," kata Ketua II Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Sutaryo kepada detikFinance, Kamis (29/12/2011)

Ia mengatakan adanya rencana penetapan bea masuk impor itu membuat harga kedelai sudah naik di akhir Desember 2011. Para importir maupun pedagang telah menaikan harga kedelai Rp 200-250 per Kg.

"Posisi harga kedelai sekarang Rp 5800-6000 per Kg di pedagang, padahal sebelumnya masih Rp 5.500-5600," katanya.

Menurutnya para anggota Gakoptindo awalnya tak mengira kenaikan ini karena akan adanya pengenaan bea masuk kedelai awal tahun depan. Selama ini para perajin tempe masih menganggap wajar kalau harga kedelai naik turun Rp 50-100 per Kg.

"Kita harus menanggung dua kenaikan yaitu karena ada kenaikan kedelai di Amerika juga, jadi dua kali tumpangan," katanya.

Sebelumnya, pemerintah membebaskan bea masuk komoditas kedelai dan tepung terigu hingga 31 Desember 2011. Keputusan itu tertuang dalam peraturan menteri keuangan atau PMK Nomor 13/PMK.011/2011 yang menetapkan tarif bea masuk untuk komoditas kedelai dan tepung terigu ditetapkan nol persen.

Dalam PMK Nomor 13/PMK.011/2011 ditetapkan bahwa tarif bea masuk untuk kedelai akan kembali dinaikkan pada 1 Januari 2012 menjadi 5%. Hal ini tercantum dalam pasal 2 ayat 2.(hen/qom)

Rabu, 23 November 2011

SNI Untuk Tempe

Peningkatan mutu dan daya saing nasional di pasar lokal maupun global hanya dapat dicapai apabila standardisasi  berfungsi dan oleh sebab itu maka BSN telah menggagas adanya satu Gerakan Nasional Penerapan SNI. Demikian ditegaskan Bambang Setiadi, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), saat pembukaan Seminar Nasioanal Standardisasi dalam rangka Bulan Mutu Nasional yang berlangsung di Jakarta, 15-16 November 2011 yang lalu.
Acara yang diikuti oleh kalangan pelaku usaha, pemerintah daerah, universitas dan berbagai organisasi dan mitra BSN tersebut diisi diantaranya dengan Seminar, Penganugrahan SNI Award 2011, temu panitia teknis serta pameran dan pelatihan. Selain itu dilakukan juga penandatanganan kerjasama teknis dengan beberapa universitas.

Menurut data yang dilansir, BSN saat ini telah memberikan akreditasi standar pada 500 laboratorium dan 7.000 SNI, dimana salah satunya adalah standardisasi untuk produk tempe yang telah melalui pembahasan di Jenewa.

SNI Untuk Tempe
Akhirnya perjalanan panjang Indonesia dalam memperjuangkan standar untuk tempe  menjadi standar Regional Asia disetujui Sidang Codex Alimentarius Commission yang sedang berlangsung di Geneva, 4-9 Juli 2011. Sidang yang dihadiri oleh  140 anggota negara di dunia ini menyetujui usulan Indonesia agar tempe dapat dijadikan suatu standar regional.

Jika kita mempelajari sejarah tempe melalui  suatu laporan yang berjudul “A Special Report on The History of Traditional Fermented Soy foods”  yang ditulis oleh  William Shurtleff  dan  Akiko Aoyagi,  pada halaman pertama mengenai “History of Tempe”, ditulis  bagaimana tempe memasuki negara-negara Amerika, Sri Lanka, India, Jepang, Afrika dan negara Asia Tenggara. Sejak tahun 1800 orang-orang Jepang telah melakukan perjalanan ke Indonesia. Ilmuwan mikrobiologi ternama dari Jepang yang mempelajari tempe adalah  Dr. Ryoji Nakazawa. Pendorong utama meningkatnya konsumsi tempe adalah mulai populernya istilah makanan alami atau organik, diet anti daging atau vegetarian  dan munculnya banyak makanan dari soya. Di awal 70-an Amerika mengalami kebangkitan persepsi masyarakat mengenai arti kesehatan, nutrisi, fitnes, sumber rendah protein, diet rendah daging , kelaparan di bumi dan kehidupan yang lebih bermakna. Pada tahun  1977 Liem, Steinkraus and Cronk membuktikan bahwa tempe adalah salah satu sumber vitamin B-12 bagi vegetarian. Vitamin B-12 itu diproduksi oleh bakteri  Klebsiella.

Tempe  mulai menjadi perhatian masyarakat ilmiah ketika diselenggarakannya suatu symposium yang disponsori oleh PBB yaitu  International Symposium on Indigenous Fermented Foods (SIFF). Kegiatan tersebut  diselenggarakan bersamaan dengan the Fifth International Conference on the Global Impacts of Applied Microbiology (GIAM V) di  Bangkok, November 1977 yang dihadiri oleh lebih 450 ilmuwan tekenal dari seluruh dunia. Pada symposium itu didiskusikan  17 makalah tentang tempe, jumlah ini adalah makalah terbanyak untuk pembahasan makalah satu jenis makanan. Gerakan tempe mendunia terjadi karena didorong oleh berbagai faktor, selain faktor ilmiah. Faktor tersebut ada sejak tahun 1983 diantaranya,  (1) tempe mulai polpuler di Amerika dan Eropa , (2) Kegiatan  KOPTI,  suatu asosiasi pembuat tempe di Indonesia, (3) Tumbuhnya masyarakt pengikut diet Jepang di internasional  dan (4) Meningkatnya gambaran positif pentingnya makanan  dari kedelai sebagai sumber pangan dengan kandungan nutrisi tinggi.

Dengan sejarah panjang itu, perjuangan mengusulkan tempe menjadi standar regional Asia adalah bagian dari puncak keberhasilan untuk menjadikan tempe sebagai bagian industri pangan penting, atau bahkan mungkin terpenting di Indonesia. Dimana, data menunjukan bahwa industri tempe di Indonesia saat ini melibatkan 32.171 jumlah unit usaha, jumlah tenaga kerja 83.352 orang, nilai bahan baku dan bahan pembantu  Rp. 54,9 Triliun, nilai produksi Rp. 92, 3 Triliun dan nilai tambahnya mencapai Rp. 37,3 Triliun. Dengan keberhasilan mengusulkan standar tempe menjadi new work di sidang ke 34 Codex Alementarius Commission ini, maka langkah-langkah yang akan ditindak lanjuti adalah mengajukan di sidang CCAsia tahun 2012, adopsi step 5 pada sidang CAC ke 36, menyusun draft standard pada sidang CCAsia ke 19 dan akhirnya dapat diadopsi di Sidang CAC ke 38 sebagai standar regional pada tahun 2015. Saat ini standar teknis untuk tempe yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia adalah SNI 3144:2009, yang telah berlaku sejak ditetapkan, yakni9 Oktober 2009.

Pelaku Usaha Tempe Bisa Mendapatkan SNI
Bagi pelaku usaha atau industri tempe yang ingin produknya berlabel SNI bisa mencari informasi terlebih dahulu melalui website: www.bsn.go.id lalu unggah SNI. “Produknya pasti akan lebih berkualitas,” tutur Kepala Badan Standarisasi Nasional, Bambang Setiadi. Namun sayang hingga saat ini belum semua industri tempe menerapkan SNI pada produknya karena masih bersifat sukarela. Badan Standar Nasional pun berjanji akan makin gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya produk tempe Indonesia berstandar SNI.

***
Sumber:
codexindonesia.or 
http://www.bsn.go.id/news_detail.php?news_id=3134
wartaekonomi.co.id, Selasa 15 November 2011.

Selasa, 22 November 2011

Gurihnya Tempe Berpewarna Tekstil

Jakarta: Siapa yang tak kenal tempe? Makanan hasil fermentasi antara kedelai dan sejenis jamur ini banyak penggemarnya. Selain harganya murah dan mudah didapat, rasanya juga lezat.

Melihat tampilan tempe setelah dimasak, perut langsung keroncongan. Belum lagi mencium harumnya, tidak tahan ingin segera menyantap makanan murah meriah ini. Tak hanya lezat, sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, seperti protein nabati terbaik serta komponen antibakteri yang bermanfaat besar bagi kesehatan.

Kelengkapan gizi dan vitamin dalam makanan berbasis kedelai inilah yang membuat tempe amat baik untuk diberikan ke segala kelompok umur, dari bayi sampai orang lanjut usia. Jadi, layak penganan ini disebut makanan semua umur.

Cuma itu saja fungsinya? Tunggu dulu, masih ada manfaat lain dari tempe. Tempe bisa mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker dan dapat menurunkan kadar kolesterol.

Mencari bahan mentah persediaan juga tak sulit. Tempe didistribusikan para pedagang dan pengrajin tempe di warung-warung maupun di pasar tradisional. Di pasar, berbagai jenis tempe dijual dengan bentuk dan warna yang beragam.

Beberapa pedagang tempe yang menjual tempe produksinya sendiri mengamini penggunaan pewarna agar tempenya terlihat cerah serta menarik. Tentu pewarna yang digunakan diyakini aman untuk dikonsumsi.

Namun, di tengah upaya sekelompok perajin dan pedagang tempe dengan cara yang jujur, muncul segelintir perajin tempe nakal. Mereka menggunakan zat pewarna tekstil yang tidak bisa dipertanggungjawaban dengan berbagai macam alasan.

Tim Sigi mencoba melacak kebenaran perajin tempe yang menggunakan zat pewarna tekstil. Salah satu perajin tempe yang konon pernah menggunakan pewarna tekstil tim Sigi dekati. Dari informasinya, tim Sigi mencari perajin tempe yang masih menggunakan pewarna tekstil dan berhasil. Berkat bantuan seorang narasumber tim Sigi, perajin itu bahkan bersedia mengungkap rahasia dapurnya membuat tempe yang dicurigai mengandung zat kimia berbahaya.

Seperti telah diduga, serbuk pewarna yang berbahaya juga dibeli si perajin tempe nakal tersebut. Ia lalu memasak, merendam, mencuci, dan meniriskan kedelai sebelum mencetak dalam kemasan plastik. Saat menaburi kedelai dengan ragi, si perajin tempe mengeluarkan senjata rahasianya, yaitu menaburi dua sampai tiga sendok serbuk pewarna ke dalam tong penampung kedelai. Maksudnya agar tempe kelihatan cerah dan menarik. Tapi, jika benar ada kandungan zat warna berbahaya, tentu saja ini cara yang salah.

Upaya curang seperti itu bukan hanya merugikan dan menipu konsumen, namun ada bahaya lain yang tidak kentara. Tempe yang mengandung pewarna tekstil jika dikonsumsi manusia bisa mengundang penyakit serius. Pewarna tekstil mengandung zat kimia berbahaya dan diklasifikasikan sebagai bahan kimia yang bisa menyebabkan kanker.

Tak ingin buru-buru menarik kesimpulan, tim Sigi mengambil sampel tempe yang kami curigai mengandung zat kimia berbahaya. Sampel berupa tempe yang siap dipasarkan maupun masih dalam bentuk olahan, diuji di laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Uji sampel tempe menggunakan metode pengujian food security kit, metode pengujian bahan kimia dalam makanan. Fungsinya yaitu memeriksa kualitas makanan dari kontaminasi zat kimia berbahaya secara kualitatif. Hasilnya, dari keempat sampel tempe yang diuji, ada yang positif mengandung mengandung rhodamin b, zat kimia bukan untuk makanan.

Tempe yang mengandung zat kimia berbahaya apabila dikonsumsi terus menerus akan terakumulasi dalam tubuh dan berdampak negatif jangka panjang terhadap kesehatan tubuh. Pengawasan terkordinasi dari semua pihak terhadap pelanggaran pengolahan tempe yang merupakan industri rumahan dinilai masih amat kurang. Hal inilah yang menjadi sorotan serius Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.

Di sisi lain, tak bisa di pungkiri alasan perajin tempe menggunakan pewarna sebagai penarik dagangannya. Tempe yang diberi pewarna secara fisik lebih menarik lantaran biji kedelai terlihat cerah dan warna tempe terlihat kekuning-kuningan. Lantas, bagaimana caranya agar kita terhindar dari pemakai zat kimia berbahaya?

Tempe berpewarna biasanya biji kedelai terlihat kuning kerah. Selain itu, tempe cepat busuk dan berwarna kekuningan setelah dimasak. Sementara tempe tanpa pewarna umumnya biji kedelainya terlihat putih. Tempe juga bertahan lebih dari satu hari dan bewarna kecokelatan setelah dimasak.(*)


Sumber : Liputan6.com 18/09/2011
http://berita.liputan6.com/read/353910/gurihnya-tempe-berpewarna-teksti

Jumat, 18 November 2011

Agar Tahu dan Tempe Tetap Awet

Tahu dan tempe menjadi makanan favorit yang bisa didapatkan dengan mudah dan diolah dengan beragam cara. Selain disukai, tahu dan tempe merupakan produk olahan berbahan dasar kedelai yang sarat dengan muatan gizi.

Kandungan kalsium pada tahu hampir setara dengan kalsium pada susu, yaitu 124 mg. Sedangkan penelitian di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan, genestein dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe dapat mencegah kanker prostat dan payudara.

Selain itu, makanan berbahan kedelai merupakan sumber protein nabati yang sangat berkualitas, selain juga dapat menyembuhkan diare dan menurunkan kolesterol.

Meski kaya gizi, kualitas tahu dan tempe juga dipengaruhi cara pembuatan dan penyimpanannya. Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IPB), memberikan kiatnya.

Menurutnya, cita rasa tahu dan kecepatannya mengalami penyimpangan bau sangat bergantung pada kualitas kedelai, sumber air untuk pembuatan, sanitasi alat-alat pembuatan tahu, dan pekerjanya. Jika semua unsur itu diperhatikan baik, maka kualitas tahu dapat dipertahankan 1-2 hari dengan cara disimpan di lemari es.

Sering juga, tahu yang sudah jadi ini direndam dalam air bersih untuk mencegah pengeringan dan menghalangi pencemaran mikroba pembusuk dari udara. Bila air perendamnya tidak higienis, justru dapat mempercepat kerusakan tahu.

Cara lain agar tahu lebih awet adalah dengan merebusnya selama 30 menit, setelah itu direndam dalam air yang telah dimasak. Keawetan tahu rebusan ini dapat mencapai empat hari.

Untuk tempe, penyimpanan dalam refrigerator hanya bertahan 2-3 hari. Kemudian tempe akan mengalami perubahan cita rasa meski belum membusuk. Penyimpanan tempe dalam freezer bisa bertahan lebih dari sebulan karena suhu dingin dapat mengawetkannya.

Menurut Prof Ali, dengan kemudahan mendapatkan tempe dari warung, pasar, dan tukang sayur, sebaiknya tempe dikonsumsi segar tanpa mengalami proses penyimpanan.

(Tabloid Nakita/Dedeh Kurniasih)

Sumber: http://female.kompas.com/read/2011/11/08/1033017/Agar.Tahu.dan.Tempe.Tetap.Awet

Kamis, 17 November 2011

Lezatnya Es Krim Tempe

Tempe merupakan makanan yang kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Bahkan berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika, untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif. Namun, bagaimana jika tempe diolah menjadi es krim?

Peneliti Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Serpong, Agustine Susilowati, telah melakukan sebuah inovasi dengan membuat es krim yang berbahan dasar tempe. Es krim yang dinamakan Fit- es Healty Ice Cream itu, menginovasikan es krim sebagai produk pangan fungsional.

"Produk pangan fungsional artinya dilihat dari sudut pandang makanan yang baik tidak hanya dari kandungan gizinya saja, tapi juga harus ada bioaktif yang menunjang pencegahan penyakit. Sedangkan tempe sangat kaya akan zat bioaktif, maka jika kita komposisikan sebagai es krim cukup bermanfaat bagi yang mengkonsumsinya," jelas Agustine dalam acara LIPI Expo 2011 di Hotel Bidakara, Pancoran Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2011) sore.

Agustine mengatakan, pemilihan tempe untuk dijadikan es krim karena tempe merupakan sumber protein dan nabati terbaik yang dihasilkan melalui proses fermentasi kacang-kacangan (kedelai) dan merupakan makanan yang potensial.

"Tempe merupakan makanan tradisional yang telah menjadi bagian keseharian kita, mudah diperoleh, familiar dan cukup murah. Lalu masa simpannya pendek (2-3 hari), dengan menggunakannya untuk produk pangan maka akan memperluas jangkauan pemasaran dan menaikkan nilai ekonomiknya," jelas Agustine.

Agustine menambahkan bahwa kelebihan tempe juga mampu memberikan kemudahan daya cerna kepada yang mengkonsumsi. Lalu juga mempunyai sifat anti oksidan (isoflavon) dan bersifat hipokolesterolemik atau menurunkan lipid darah.

"Zat anti bakterinya juga dapat memperkecil ruang infeksi, juga mengandung vitamin B 12, B2, dan B3, serta 8 macam asam amino esensial, lemak tidak jenuh dan serat makanan yang tinggi, juga anti kanker," tambah Agustine.

Sedangkan alasan kenapa memilih media es krim, bukan coklat atau permen, Agustine mengatakan es krim merupakan suatu produk makanan yang disukai oleh semua orang dalam seluruh tingkatan usia. Kelezatannya menjadikan makanan tersebut tidak saja berefek pada kesehatan namun juga pada efek psikologis.

"Salah satu makanan beku yang disebut es krim dapat dipergunakan sebagai makanan pencuci mulut, biasanya terbuat dengan bahan baku utama susu yang dicampur dengan lemak (nabati atau hewani), bahan pemantap/penstabil gula atau pemanis lainnya".

"Pada umumnya protein nabati dinilai memiliki rasa dan warna, sedangkan beberapa kelebihan lain dibandingkan dengan protein hewani adalah dari sisi harga yang lebih murah dan dari kesehatan resiko terhadap penyakit degenaratif lebih rendah, karena mengandung lebih banyak asam lemak tidak jenuh," jelas Agustine.
Sumber: http://www.tribunnews.com/2011/11/11/lezatnya-es-krim-tempe

Minggu, 23 Oktober 2011

TV NHK Bikin Liputan Produksi Tempe

BANTUL, KOMPAS.com — Produser stasiun televisi nasional Jepang, Nipon Hoso Kyokai (NHK), Chieri Kakuda, tertarik meliput produksi tempe di Yogyakarta, menyusul kesuksesan seorang warga negara Indonesia, Rustono, menjadi pengusaha tempe di negara tersebut.

"Itulah sebabnya saya ingin tahu tempe dari negara asalnya, apalagi dalam lima tahun terakhir peminat tempe di Jepang semakin banyak," kata Chieri dalam bahasa Jepang yang diterjemahkan kontributor TV NHK Jepang, Jarot, di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (21/9/2011).

Hal itu disampaikan Chieri Kakuda saat menjawab pertanyaan wartawan lokal di Kabupaten Bantul yang sebelumnya meliput syawalan yang dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono dan para pejabat Bantul.

Menurut dia, TV NHK Jepang datang untuk mendalami makanan tradisional Indonesia khususnya Jawa. Ketertarikannya itu berawal dari Rustono, asal Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang menjadi pengusaha tempe di Jepang sejak lima tahun lalu.

"Tempe sangat menarik karena mirip dengan makanan tradisional Jepang yang bernama nato, dan tempe di Jepang makin diminati, meskipun tidak bisa menandingi nato sebagai makanan tradisional Jepang," katanya.
Untuk mengetahui tentang tempe, produser lulusan Osaka University itu bersama dua rekannya berkeliling di Yogyakarta selama beberapa hari mulai 19 September hingga 27 September 2011.

"Kami terkejut dengan beberapa olahan tempe di Yogyakarta. Kalau di sini hingga busuk pun masih digunakan menjadi sayur, maka di Jepang tidak ada," katanya.

Menurut dia, perbedaan antara yang dibuat di Jepang dan di Indonesia adalah harganya. Di Jepang, satu tempe yang dapat dipotong menjadi empat buah dipatok dengan harga Rp 30.000.

"Meski bukan asli makanan Jepang, saya juga suka makan tempe. Setiap kali makan, saya sering mencampurkan dengan miso siro (sup tradisional jepang) dan sushi cocok sekali," katanya.

Dalam kesempatan liputan di Bantul, produser asal Jepang itu menyempatkan menawarkan tempe yang dibawa dari Jepang untuk dicicipi Sri Sultan seusai menghadiri syawalan di Bantul. Tanpa ragu-ragu, Sultan mengambil satu tempe berpotongan segitiga dan mencicipinya. Setelah beberapa gigitan, produser asal Jepang itu memberikan pertanyaan kepada Sultan.

"Rasanya hampir sama kok, tidak ada bedanya, enak. Untuk Rustono yang kini sukses, jangan menyerah membuat tempe di Jepang. Setelah bertahun-tahun akhirnya kamu berhasil," katanya.

Kamis, 20 Oktober 2011

Mengkonsumsi Tempe Bisa Tunda Osteoporosis

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Tempe ternyata memiliki kandungan isoflapon yang dapat merangsang pertumbuhan sel pembentuk tulang. Karenanya kata Dr dr Ketut Siki Kawiyana, SpB Sp OT (K), orang yang mengkonsumsi tempe dapat mencegah atau menunda terjadinya pengeroposan tulang (osteoporosis).

"Mengkonsumsi tempe telah diakui sebagai cara alami untuk menunda osteoporosis pada kaum laki atau perempuan," kata guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana itu.

Kepada wartawan di Denpasar, Jumat (14/10), Siki yang juga Ketua Umum Panitia Nasional Kongres Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), menyebutkan, tempe bahkan lebih bagus dibandingkan tahu untuk perawatan tulang. Hal itu karena proses permentasinya dan berbeda dengan tahu yang terlebih dahulu digiling, kacang kedelai pada tempe dikonsumsi apa adanya.

Selain tempe, cara herbal mencegah osteoporosis adalah dengan mengkonsumsi daun semanggi. Tumbuhan dengan tiga helai daun itu, juga memiliki isoflapon yang tinggi, dan tumbuhan ini banyak terdapat di Pulau Jawa.

Perosi akan menggelar Kongres ke-16 di Bali, 21-23 Oktober mendatang.

Rabu, 19 Oktober 2011

Limbah Pabrik Tahu Tempe Cemari Kali Cikarang

PortalKita-Cikarang.  Pabrik pengolahan tahu tempe dianggap sebagai salah satu penyumbang pencemaran di Kali Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, karena tidak memiliki sistem pengolahan limbah yang baik. Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bekasi, Aep Saeful Rohman, di Cikarang, Rabu, (19/10) mengatakan, berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) di bantaran Kali Cikarang dua hari lalu, ditemukan adanya tingkat pencemaran yang berasal dari pabrik pengolahan tahu tempe yang berada di bantaran kali tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan laboratorium, diketahui bahwa limbah pabrik tahu tempe tersebut melebihi ambang baku mutu. Selain itu tidak dilengkapi dengan instalasi pengolahan limbah yang baik, dan limbahnya langsung dibuang ke Kali Cikarang," kata Aep.

Komisi C, kata Aep, memerintahkan BPLHD Kabupaten Bekasi agar segera menghadirkan konsultan perencana, untuk membantu para pengusaha pabrik tahu dan tempe, membuat instalasi pengolahan limbah yang baik, sehingga tidak mencemari Kali Cikarang."Kami memberi waktu dua pekan kepada BPLHD, jika belum juga dilakukan, maka pabrik tahu dan tempe yang terbukti membuang limbahnya ke Kali Cikarang harus segera ditutup," kata dia.

Ditambahkan Aep, pihaknya juga menemukan beberapa perusahaan dan Rumah Sakit di bantaran Kali Cikarang yang tidak memiliki IPAL. Di antaranya adalah:  PT Gunung Garuda, PT Fajar Paper, Kawasan Industri Jababeka, PT Sinta Budrani, Cikarang Listrindo, Sentra Grosir Cikarang (SGC), Pabrik Tahu Purnama, RS Bhakti Husada, RS Karya Medika, RS Anak Rido Kasalma, dan sebagian lain berasal dari Pasar lama Cikarang.
Menurut Aep, pihaknya sudah memerintahkan BPLHD untuk segera melakukan tindaklanjut dari temuan tersebut. Diantaranya adalah dengan memberikan sanksi untuk merehabilitasi Kali Cikarang dan menginstruksikan pembuatan IPAL."Pencemaran Kali Cikarang akan sangat merugikan masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran kali. BPLHD harus tegas mensikapi masalah ini," demikian Aep.

Sementara itu, Kepala  Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Bekasi, Roni Harjanto, mengatakan, berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2007 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, maka perusahaan pencemar limbah tersebut bisa dijerat dengan sanksi pidana. "Jika memang berdasarkan data yang kami kumpulkan, perusahaan tersebut terbukti bersalah dan secara sengaja melakukan pencemaran di Kali Cikarang, maka bisa dijerat dengan sanksi pidana," demikian Roni. (Des/an)

Senin, 17 Oktober 2011

Yuk, Makan Tahu Agar Tulang Makin Kuat!

Jakarta - Ingin memiliki tulang kuat sampai tua? Tentu saja bisa! Dengan makan tahu, ikan, keju dan sejumlah sayuran hijau tulang kuat bisa dibentuk sejak dini. Rasanya enak, nutrisinya pun mampu memelihara serta memperkuat kepadatan tulang.

Memiliki tulang sehat dan kuat memang dambaan setiap orang. Banyak orang tahu kalau sumber kalsium hanya bisa didapat dengan meminum susu dan juga produk turunannya. Padahal tidak hanya susu, sejumlah makanan bernutrisi tinggi lainnya juga baik untuk menjaga tulang agar tidak keropos.

Tubuh memerlukan jumlah kalsium sebanyak 1000mg, vitamin D 200IU, magnesium dan vitamin K yang dibutuhkan. Agar kebutuhan nutrisi ini tercukupi, ada beberapa jenis makanan yang bisa dimakan setiap hari dan baik untuk pertumbuhan tulang. Seperti bahan makanan berikut ini:

Yoghurt
Yoghurt kaya akan kalsium. Banyak produk yoghurt yang mengandung sekitar 40% dari kalsium harian yang dibutuhkan tubuh yaitu sekitar 8-oz penyajian (1oz=28.349 gram). Pilihlah yoghurt yang low fat dan fat free, sebagai sarapan pagi, snack, atau buatlah sebagai dessert yang sehat seperti Fruit Salad dengan saus yoghurt madu.

Keju Cheddar
Makan keju cheddar dapat memenuhi sekitar 30% dari kebutuhan harian tubuh akan kalsium. Tambahkan keju ini di dalam sandwich, salad, atau nikmati sebagai snack dengan crackers.

Susu
Susu adalah salah satu sumber kalsium yang terbaik. Sekitar 250 ml susu mengandung 1/3 dari kebutuhan harian kalsium. Selain itu susu juga mengandung vitamin K, yang juga baik bagi kesehatan tulang. Jika tak suka atau alergi terhadap susu, cobalah pilih susu kedelai atau susu yang tidak mengandung laktosa.

Tahu
Sumber kalsium diluar susu adalah tahu. 1/2 potong tahu mengandung kalsium sekitar 20% dari rekomendasi kalsium harian. Namun tidak semua tohu mengandung kalsium yang baik, cobalah perhatikan label kemasan untuk melihat kandungan kalsiumnya. Selain itu tofu juga merupakan sumber protein yang baik buat tubuh.

Salmon
Ikan salmon adalah salah satu sumber alami terbaik dari vitamin D. Sekitar 100 g ikan salmon mengandung sekitar 90% dari kebutuhan harian. Selain itu salmon juga merupakan sumber baik protein dan lemak omega-3 yang baik untuk jantung.

Sereal
Beberapa sereal yang siap dikonsumsi sudah diberi tambahan vitamin D. Cobalah cek label dan cari produk yang memiliki setidaknya 10% dari nilai harian nutrisi penting ini.

Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti almond, kacang kedelai, gandum, dan sayuran yang berwarna gelap seperti bayam kaya akan magnesium yang diperlukan tulang. Wanita diatas 30 tahun harus memenuhi sekitar 320 mg magnesium setiap hari, sedangkan pria sekitar 400-420mg.

Sayuran hijau
Sayuran hijau seperti bayam, sawi, kailan kaya akan vitamin K. Hanya dengan ½ cangkir sayuran hijau ini, yang dimasak bisa memenuhi lebih dari 500% rekomendasi harian konsumsi vitamin K. Sebaiknya konsumsi secukupnya agar mendapatkan manfaat yang optimal.

Kamis, 13 Oktober 2011

Megawati: Kita Sudah Merdeka Tapi Kok Harga Kedelai Mahal?

Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sering melakukan kunjungan-kunjungan ke daerah. Setiap kali melakukan kunjungan, Mega selalu menyempatkan diri untuk berdialog dengan rakyat kecil.

"Pernah ada tukang tempe nanya sama saya, Bu Mega katanya kita sudah merdeka tapi kok harga kedelai mahal yah? Kemerdekaan bagi rakyat dinilai dari harga," ujar Megawati.

Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam acara seminar bertema 'Krisis Keuangan dan Pangan, Peluang atau Ancaman' di gedung Nusantara, DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/10/2011).

Menurut Megawati, rakyat kecil hanya tahu bahwa kemerdekaan berarti harga-harga barang pokok murah. Tak jarang mantan presiden ke lima Republik Indonesia inipun harus menjelaskan kepada rakyat kecil tentang kondisi nyata republik ini.

"Saya jawab, bahwa kita kurang kedelai jadi harus impor. Makanya harganya jadi mahal," terang Mega bercerita.

Namun jawaban ini pun ternyata dibantah. "Katanya Indonesia ini negara yang besar, tapi masa susah kedelai Bu? Saya jawab, makanya kita harus sama-sama berjuang untuk ini," tutup Mega.

Forum Tempe Indonesia (FTI) mencatat Indonesia masih mengimpor sekitar 1,4 sampai 1,6 juta ton kedelai per tahun. Kebutuhan nasional bisa mencapai 2,2 juta ton per tahun dan Indonesia hanya produksi 600 sampai 800 ribu ton kedelai per tahunnya.

Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mengakui saat ini harga kedelai terus naik melebihi harga Rp 6000 per Kg. Gakoptindo mengakui jika harga kedelai sampai menembus Rp 7000 lebih maka akan menyulitkan perajin tempe.

Sumber: http://finance.detik.com  - Kamis, 13/10/2011

Rabu, 12 Oktober 2011

Harga Kedelai Berjangka Melesat

JAKARTA, KOMPAS.com/Jumat, 30 September 2011 -- Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Jumat (30/9/2011) melaporkan saat terjadi penutupan perdagangan di bursa CBOT (Chicago Board of Trade) harga kedelai berjangka mengalami peningkatan. Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami kenaikan sebesar 6.4 poin dan ditutup pada posisi 1.230 dollar AS per bushel.

Kenaikan harga kedelai dipengaruhi aksi spekulasi pelaku pasar mengenai laporan Departemen AS terkait pasokan kedelai yang akan dirilis. Pelaku pasar khawatir mengenai pasokan kedelai yang akan berkurang karena pengaruh cuaca.

Di wilayah Jawa Tengah, harga kedelai kembali mengalami kenaikan. Harga kedelai berada pada level harga Rp 7.000 per kilogram atau menguat Rp 50 hingga Rp 100 per kilogram. Penyebab kenaikan harga kedelai karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, karena saat ini pasokan kedelai sebagian besar masih impor.

Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kedelai nasional tahun 2010 sebanyak 908,11 ribu ton dan impor kedelai sepanjang tahun 2010 sebanyak 1,7 juta ton. Data dari Dewan Kedelai Nasional menyebutkan, kebutuhan konsumsi Kedelai dalam negeri tahun 2011 sebanyak 2,4 juta ton, sedangkan sasaran produksi Kedelai tahun 2011 hanya 1,44 juta ton. Masih terdapat kekurangan pasokan (defisit) sebanyak satu juta ton.

***

JAKARTA, KOMPAS.com/11 Oktober 2011 - Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT (ChicagoBoard of Trade), harga kedelai berjangka mengalami kenaikan cukup berarti. Harga komoditas ini mencapai posisi harga tertinggi dalam 10 hari belakangan, seiring dengan kenaikan sebagian besar harga komoditas lain dan kenaikan di bursa saham. Demikian laporan perkembangan harga yang dirilis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Selasa (11/10/2011).

Melemahnya nilai tukar dollar AS, setelah Jerman dan Prancis selama akhir pekan berjanji untuk menemukan sebuah rencana yang kuat untuk mengatasi krisis utang zona euro dan menopang bank-bank Eropa dalam beberapa minggu ini, juga turut mendorong harga komoditas bergerak menguat.

Harga kedelai berjangka di CBOT untuk kontrak pengiriman bulan November mengalami peningkatan sebesar 19.25 sen, dan ditutup pada posisi 11.7750 dolar per bushel.
Harga Kedelai di tingkat perajin tahu tempe di Jawa Tengah mengalami kenaikan. Saat ini harga kedelai mencapai Rp 7.000 per kilogram. Sebelum Lebaran lalu, kedelai menyentuh titik harga terendah yaitu berkisar Rp 5.500 per kilogram. Namun usai Lebaran harga kedelai kembali naik menjadi Rp 6.500-Rp 7.000 per kilogram.

 -------
Sumber: Kompas

Senin, 10 Oktober 2011

Dengan Tempe, Nurjanah Merambah Amerika

Liputan6.com, Philadelphia: Hari itu Lis sedang sibuk mengemas tempe untuk diantarkan ke pelanggan atau dititipkan ke toko makanan Asia. Semua dilakukannya sendiri sambil mengasuh putrinya Amanda yang berusia 5 tahun. Dengan usaha ini pula wanita bernama lengkap Nurjanah Kadir ini mencari nafkah di negeri orang, tepatnya di Kota Philadelphia, Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat.

Bagi pembeli yang berasal dari luar kota, titik bertemunya di depan toko-toko Indonesia, jadi sekali jalan Lis bisa melayani pembeli lain sekalgus menitipkan pada toko tersebut. Kini tempe buatan Lis sudah menyebar ke kota-kota sekitar Philadelphia, seperti New York, Maryland, dan Washington DC, Amerika Serikat.

Lis mulai membuat tempe sejak 5 tahun lalu. Pertama menetap di Philadelphia, Lis bekerja sebagai buruh pabrik kertas. Lis juga pernah jadi buruh pabrik pengemasan yang diupah per jam. Untuk meningkatkan penghasilan, Lis pun bekerja selama 16 jam per hari.

Setelah putrinya lahir, ia merasa lebih cocok bekerja di rumah sambil mengasuh putrinya. Selain waktu yang tersita untuk bekerja, menitipkan anak di tempat penitipan anak bukan hal yang murah di Amerika. Sekarang dia bisa tetap bersama putrinya di rumah dan saat mengantar pesanan tempe. Lis sendiri tidak tiap hari membuat tempe. Penganan itu dibuat berdasarkan pesanan.

Dari seluruh proses pembuatan tempe, Lis melakukannya sendiri. Mulai mengupas kedelai hingga peragian. Bukan hal yang ringan untuk membuat tempe, apalagi suami Lis bekerja di luar kota sehingga hanya bisa membantu membuat tempe dua hari sepekan. "Saya menganggap ini sebagai hiburan yang menghasilkan," ujar wanita asal Blitar, Jawa Timur ini.

Selain membuat tempe, kalau ada waktu tersisa Lis juga membuat bumbu pecel. Bumbu pecel biasanya dibuat berdasarkan pesanan toko yang akan menjualnya kembali di luar kota. Itulah kisah perantau yang produktif mengisi waktunya.(ADO)

Sumber: http://berita.liputan6.com/read/355021/dengan-tempe-nurjanah-merambah-amerika
Video  :  http://tv.liputan6.com/main/read/7/1064723/0/dengan-tempe-nurjanah-merambah-amerika

Jumat, 07 Oktober 2011

Mengenal Sosok Sang "Doktor Tempe"

Pada sebuah kesempatan DR. Susianto, seorang ahli gizi yang juga ketua Institut Vegetarian Society  (IVS) Indonesia menjelaskan tentang pola makan vegetarian. Vegetarian terbagi dari tiga jenis, pertama vegetarian lakto-ovo yaitu seorang vegetarian yang masih memakan telur dan susu. Kedua adalah vegetarian yang mengonsumsi telur. Terakhir, vegan atau total vegetarian, yaitu tidak lagi mengonsumsi segala sesuatu yang berhubungan dengan hewan, termasuk telur dan susu.

Sejauh ini, menurut Susianto, di banyak negara telah terbukti, seorang vegan sangat sulit terjangkit penyakit, terutama kanker. Bahkan sejumlah negara membuat inovasi agar masyarakat beralih kepada vegetarian.

Menurut Lelaki kelahiran 1967 silam ini, di Inggris telah ada 7.000 makanan bersertifikat dari nabati. Sertifikat dikeluarkan Lembaga Vegetarian Society Inggris yang memberikan simbol V kepada makanan tersebut.

Di beberapa negara lainnya, hari vegetarian ditetapkan di sekolah untuk membuat pola makan siswa bisa beralih kepada vegetarian. Susianto mengatakan, saat ini di Indonesia, telah digodok Rancangan Undang-Undang yang melarang iklan susu formula kepada anak yang masih mengonsumsi ASI eksklusif. Ini untuk mengurangi dampak susu formula kepada perkembangan usia anak.

Susianto yang saat ini menjadi ketua Indonesia Vegetarian Society (IVS) menjelaskan, betapa pentingnya menjadi seorang vegetarian. Ketakutan masyarakat saat ini menganggap, vitamin B12 hanya ada pada daging ditepisnya. “Kandungan B12 juga ada pada tempe. Dua kali lipat dibanding daging yaitu sekitar 5,9 miligram. Sementara daging hanya 3 miligram,” tuturnya.

Sejauh ini, tempe sudah diminati banyak negara. “Bahkan di Inggris dan Spanyol,”  katanya lagi, seolah mempromosikan makanan dari kedelai itu.

Ditambahkan, kandungan zat lain yang dibutuhkan tubuh banyak ditemukan pada tempe jika diolah dengan baik. Tempe memiliki kalori sekitar 149 mg, zat besi sekitar 10 mg, dan kalsium 129 mg. Bandingkan dengan daging. Kandungan kalorinya hanya 207 mg, zat besi 10 mg, dan kalsium hanya sekitar 11 mg. Sementara itu, wijen dapat menjadi alternatif bagi vegetarian. Sekitar 1.160 mg kalsium per gramnya terkandung dalam wijen, jauh lebih tinggi dibanding susu.

Berbagai temuan tersebut, adalah buah penelitiannya yang didapatkan ketika menempuh kuliah S-3 di Universitas Jakarta di bidang gizi. “Karena sering meneliti tempe, waktu wisuda saya sempat diberikan gelar doktor tempe dari dekan saya. Lha, saya sangat bangga,” ujarnya, lalu tertawa.

Dia pernah meriset suatu daerah yang hampir 100 persen ibu telah tahu pentingnya ASI. Anehnya, hampir seratus persen juga para ibu tidak memberikan ASI eksklusif pada anaknya. Padahal, ASI dapat mengurangi risiko insomnia, kanker payudara, jantung, osteoporosis, dan lain-lain.

Dia berkata, angka kematian bayi dan ibu saat ini masih sangat tinggi yaitu sekitar 17 persen. Salah satunya disebabkan masih sedikit bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Bukan itu saja, tanpa memberi ASI eksklusif, ibunya dapat terserang kanker payudara.


Komunitas Vegetarian
Secara internasional, komunitas vegetarian telah. Untuk nasional, ada Indonesia Vegetarian Society (IVS). Komunitas vegetarian awalnya beranggota 60 ribu orang. Namanya dulu Keluarga Vegetarian Maitreya Indonesia (KMVI). Pada 8 Agustus 1998 berganti menjadi Indonesian Vegetarian Society  (IVS) dengan moto Save our World.  IVS adalah organisasi nirlaba yang terdaftar dalam International Vegetarian Union sejak 1999.

Menurut Susianto, terbentuknya organisasi vegetarian di Indonesia jauh tertinggal dibanding negara lain. Apalagi dengan Inggris yang telah membentuk organisasi vegetarian sejak 1847. Beberapa tujuan IVS, di antaranya menyebarluaskan informasi vegetarian di Indonesia, mengembangkan cinta kasih universal, serta menyelamatkan kehidupan dunia melalui vegetarianisme.

Hidup dengan pola vegetarian, sambung Susianto, tidak menyalahi kodrat manusia. Konsep vegetarian adalah memperoleh gizi seimbang yang bisa didapat dari makanan nabati tanpa keharusan mendapatkan gizi hewani.

Memakan nabati juga sesuai imbauan Perserikatan Bangsa-bangsa. Mengurangi konsumsi hewani lebih ramah lingkungan. Apalagi, peternakan hewan memberi kontribusi besar terhadap global warming. Food Agriculture Organization (FAO) mencatat, kontribusi peternakan terhadap efek rumah kaca sebesar 18 persen. Lebih tinggi dari sektor lain seperti transportasi udara, laut, dan darat yang hanya 13 persen. (*/qi)

Kamis, 22 September 2011

Di Jepang, tempe bersaing dengan nato

Jogja (Solopos.com)–Usai acara syawalan gubernur bersama jajaran Pemkab Bantul di Parasamya, Kamis (22/9/2011) tiba-tiba seorang produser televisi Jepang, Nippon Hoso Kyokai(NHK)lengkap dengan kameramannya mengejar Sri Sultan Hamengku Buwono X yang hendak menuju mobil toyota camry berplat merah AB 1.

Ia kemudian menyodorkan tempe buatan Rustono, pengusaha tempe di Jepang asli Grobogan,Purwodadi,Jawa Tengah yang dibawanya dengan piring. Kakuda Chieri,nama presenter tersebut kemudian meminta Raja Jogja itu untuk mencicipinya.

Sultan berujar tempe itu lezat, tak jauh beda dengan tempe yang dibeli di pasar Jogja. Namun yang membedakannya, katanya, bahan kedelai yang dipakainya asli dari Jepang.”Enak, sama aja…,”ujarnya singkat

Seusai itu,Chieri kemudian menawarkan kepada Bupati Bantul Sri Suryawidati. Lantas sambil menyantapnya, dia berujar,”Tapi ini kurang ini,kurang panas.Coba kalau habis digoreng, pasti lebih lezat,” ucapnya.

Chieri,26 mengatakan di Jogja dia tengah melakukan peliputan makanan Jawa khususnya tempe di Jogja mulai 19-27 September bersama dengan juru kameranya, Kinichi. Dia tertarik meliputnya karena tempe di Jepang mulai diminati dalam lima tahun terakhir.

Di negeri Sakura, tempe dikenalkan oleh Rustono yang menjadi pengusaha tempe di Jepang. Menurut lulusan Osaka University Jepang ini, di negaranya juga terdapat makanan yang mirip dengan tempe, namanya nato, namun tempe memiliki karbohidrat yang lebih banyak.

Sebagai makanan pendatang baru, menurutnya tempe sudah mampu sedikit menyaingi nato. Warga Jepang banyak yang memakannya dengan dicampur miso soup dan sushi. Namun harga tempe di Jepang lebih tinggi dibandingkan di Jogja. Untuk satu ukuran tempe yang dapat dibagi empat, dijual dengan Rp30.000

“Karena itu saya ingin tahu bagaimana tempe dari negara asalnya. Tempe di Jepang sangat diminati dan dijual di swalayan,”ujar Chieri dalam bahasa Jepang yang lalu diterjemahkan Jarot, kontributor NHK TV Jepang di Indonesia.
Setelah beberapa hari melakukan peliputan, dia kaget soalnya tempe di Jogja dikonsumsi hingga busuk yang dimasak menjadi sayur seperti sayur lodeh atau sambel jenggot.”Beda dengan Jepang. Kalau busuk ya tidak dimakan lagi,” katanya.(JIBI/HARJO/amu)


 


Silahkan copas [CODE]
diatas. Shout to tell us,
'n kami akan linkback:)


Tahu Tempe